talk with ya

Pure Experience. Pure Written.


Khianat

Dari aku (myself)
Untuk aku (my inner self)

Menangis? Itu wajar, karena kita mengira seseorang yang kita rasa akan menjadi pelabuhan terakhir. Orang yang akan menjadi bagian terakhir dalam hidup, ternyata pergi meninggalkan kita.

Kita tidak salah sama sekali karena menangisi hal itu, itu menurutku sangatlah wajar, karena saat ini kita sedang terluka, merasa kehilangan, dan patah hati.

Namun, coba tarik nafas sejenak, tenangkan hati dan tanyakan pada dirimu sendiri

Sebenarnya apa yang benar-benar telah hilang? Apa yang aku tangisi?

Coba pikir lagi, kamu sebenarnya sedang menangisi seseorang yang bahkan tidak bisa memegang janji dan ucapannya sendiri.

Kamu sebenarnya kehilangan seseorang yang memberi janji-janji palsu untukmu, yang berjanji tidak akan menyakiti dan tidak akan mematahkan kamu (lagi)

Kamu sebenarnya kehilangan seseorang yang telah menunjukkan siapa sebenarnya sejatinya ia dan ketidaksetiaan dirinya.

Kamu sebenarnya kehilangan seseorang yang tidak pernah bersyukur dan tidak pernah merasa cukup dengan “satu orang” saja.

Kamu sebenarnya kehilangan seseorang yang selalu mengabaikan hal-hal kecil yang menurutmu berharga.

Kamu sebenarnya kehilangan seseorang yang tidak pernah peduli hal-hal yang membuatmu sakit hati.

Kamu sebenarnya kehilangan seseorang yang bahkan tidak tahu bagaimana cara membuatmu merasa dicintai.

Kamu sebenarnya kehilangan seseorang yang bahkan tidak pernah tahu seberapa keras kamu berjuang untuk menurunkan standarmu untuk berjalan sejajar dengannya.

Kamu sebenarnya kehilangan seseorang yang bahkan tidak bisa memperlakukan dan memuliakan kamu sebagaimana seorang manusia.

khianat3



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *